Menentukan kelayakan bisnis hotel memerlukan analisis menyeluruh dari berbagai aspek untuk memastikan bahwa investasi tersebut akan memberikan keuntungan yang sesuai.

Nama Bisnis

“Grand Harmony Hotel”
Konsep Bisnis: Hotel butik modern dengan layanan premium, berlokasi strategis di kawasan wisata.

Disusun Oleh:

Nama: [Nama Anda]
Alamat: [Alamat Anda]
Nomor Kontak: [Nomor Telepon Anda]
Email: [Alamat Email Anda]


1. Ringkasan Eksekutif

Grand Harmony Hotel adalah hotel butik yang dirancang untuk wisatawan lokal maupun internasional. Hotel ini menawarkan layanan personal, fasilitas modern, dan desain yang elegan. Berlokasi di pusat kota [Nama Kota], hotel ini direncanakan memiliki 30 kamar eksklusif, restoran fine dining, dan ruang konferensi.

Tujuan Proposal:
Mengajukan pendanaan sebesar Rp 10 miliar untuk:

  • Pembangunan dan desain hotel.
  • Pengadaan fasilitas hotel.
  • Promosi awal dan operasional selama enam bulan pertama.

2. Deskripsi Bisnis

Nama Bisnis: Grand Harmony Hotel
Bentuk Usaha: PT (Perseroan Terbatas)
Lokasi: Jalan [Nama Jalan], [Nama Kota].
Visi: Menjadi pilihan utama wisatawan untuk akomodasi premium di [Nama Kota].
Misi:

  1. Memberikan pengalaman menginap yang nyaman dan berkelas.
  2. Mendukung pariwisata lokal dengan pelayanan terbaik.
  3. Berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal.

3. Analisis Pasar

Target Pasar:

  • Demografi:
    • Usia: 25–55 tahun.
    • Kelas ekonomi: Menengah ke atas.
    • Profesi: Wisatawan, eksekutif, dan peserta acara bisnis.
  • Psikografi:
    • Penyuka kemewahan dan kenyamanan.
    • Mencari pengalaman unik selama perjalanan.

Analisis Kompetitor:

  1. Hotel A: Hotel bintang 4 dengan harga terjangkau, namun kurang fokus pada layanan personal.
  2. Hotel B: Hotel butik yang menargetkan segmen premium, tetapi memiliki lokasi kurang strategis.

Keunggulan Grand Harmony Hotel:

  • Desain dan fasilitas premium.
  • Lokasi strategis, dekat dengan atraksi wisata utama dan pusat bisnis.
  • Layanan personal dan pengalaman menginap eksklusif.

Tren Pasar:

  • Peningkatan jumlah wisatawan di [Nama Kota] sebesar 15% per tahun.
  • Permintaan akomodasi premium terus meningkat karena perkembangan sektor MICE (Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions).

4. Rencana Pemasaran

Strategi Produk:

  • Kamar: Deluxe Room, Executive Suite, dan Presidential Suite.
  • Fasilitas tambahan:
    • Restoran dan bar rooftop.
    • Spa dan pusat kebugaran.
    • Ruang konferensi untuk acara bisnis.

Strategi Harga:

  • Harga per malam: Rp 1,5 juta – Rp 5 juta, tergantung tipe kamar.
  • Diskon khusus untuk pemesanan grup dan event.

Promosi:

  • Website resmi dengan fitur booking online.
  • Promosi media sosial (Instagram, Facebook).
  • Kerja sama dengan agen perjalanan dan platform OTA (Online Travel Agency).
  • Program loyalitas untuk tamu reguler.

Distribusi:

  • Pemesanan melalui situs web, aplikasi mobile, dan OTA (seperti Traveloka, Booking.com).
  • Paket kemitraan dengan perusahaan untuk acara MICE.

5. Rencana Operasional

Fasilitas:

  • Bangunan 5 lantai dengan 30 kamar.
  • Restoran dengan kapasitas 50 orang.
  • 1 ruang konferensi (kapasitas 100 orang).
  • Area parkir untuk 20 kendaraan.

Tim Operasional:

  • Manajer hotel: 1 orang.
  • Front office: 4 orang.
  • Housekeeping: 6 orang.
  • Chef dan staf restoran: 5 orang.
  • Security dan maintenance: 3 orang.

Teknologi:

  • Sistem manajemen hotel (PMS).
  • Sistem pembayaran online dan kartu kredit.

6. Rencana Keuangan

Estimasi Biaya Awal:

  • Pembangunan dan renovasi: Rp 6 miliar.
  • Furnitur dan peralatan: Rp 2 miliar.
  • Modal kerja (gaji karyawan, bahan baku): Rp 1,5 miliar.
  • Promosi awal: Rp 500 juta.

Proyeksi Pendapatan:

  • Tahun Pertama:
    • Tingkat okupansi: 60% (18 kamar terisi per malam).
    • Pendapatan: Rp 9,9 miliar (Rp 1,65 juta/kamar x 18 kamar x 365 hari).
    • Laba bersih: Rp 2 miliar.
  • Tahun Kedua:
    • Tingkat okupansi meningkat menjadi 75%.
    • Pendapatan: Rp 12,375 miliar.
    • Laba bersih: Rp 3 miliar.

Break-Even Point (BEP):

Diperkirakan tercapai dalam waktu 3 tahun.


7. Analisis Risiko

  1. Risiko Pasar: Penurunan jumlah wisatawan.
    Mitigasi: Fokus pada pasar lokal dan sektor MICE.
  2. Risiko Operasional: Kinerja karyawan tidak optimal.
    Mitigasi: Pelatihan rutin dan sistem penilaian kinerja.
  3. Risiko Finansial: Kekurangan dana operasional.
    Mitigasi: Diversifikasi pendapatan melalui restoran dan ruang konferensi.

8. Penutup

Grand Harmony Hotel adalah peluang bisnis yang menjanjikan di sektor pariwisata. Dengan lokasi strategis, layanan unggulan, dan perencanaan yang matang, kami yakin hotel ini dapat memberikan pengalaman menginap yang tak terlupakan sekaligus menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Ajakan:
Kami mengundang Anda untuk berinvestasi dalam proyek ini dengan memberikan pendanaan sebesar Rp 10 miliar untuk merealisasikan visi kami.


Lampiran:

  1. Denah hotel dan tata letak fasilitas.
  2. Grafik proyeksi keuangan.
  3. Profil tim manajemen dan desainer hotel.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *