Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah fasilitas industri yang memproses buah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak kelapa sawit dan produk turunannya. Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman yang umumnya ditanam di daerah tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Tengah. Sebelum mendirikan Pabrik Kelapa Sawit diperlukan analisis atau studi yang lebih mendalam yang dinamakan Konsultan Studi Kelayakan Pabrik kelapa sawit (PKS). Sehingga dengan kajian tersebut akan mengurangi atau menghindari resiko kegagal dalam pendirian Pabrik kelapa sawit (PKS) tersebut.
Ada beberapa persiapan yang dikaji dalam Konsultan Studi Kelayakan Pabrik kelapa sawit (PKS) seperti aspek Legalitas, Aspek Sosial dan Lingkungan, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, Aspek Lokasi, Aspek Pasar dan Aspek Keuangan.
Aspek Legalitas harus memiliki NIB, IMB atau legalitas lainnya, Aspek Sosial dan lingkungan harus memiliki AMDAL dan memiliki nilai postif bagi masyarakat sekitarnya.
Aspek teknis berkaitan dengan kapasitas mesin, rendemen mesin dan kondisi bangunannya. Aspek Lokasi dimana lokasinya harus dekat dengan bahan baku atau konsumennya. Aspek Manajemen berkaitan dengan kesiapan SDM pabrik kelapa sawit.
Konsultan Studi Kelayakan Pabrik kelapa sawit (PKS) juga akan mengkaji Aspek pasar berapa demand yang membeli atau mengkonsumsi hasil pabrik kelapa sawit tersebut. Selain itu juga akan mengkaji kondisi pesaing pabrik kelapa sawit yang berada disekitarnya. Aspek Keuangan mengkaji analisis keuangan seperti proyeksi laba rugi, arus kas, neraca, nilai IRR, NPV, ROI, pay back periode dan lainnya.
Konsultan Studi Kelayakan Pabrik kelapa sawit (PKS) akan menguraikan proses produksi nya seperti Buah kelapa sawit dipetik dari pohonnya. Setiap tandan buah kelapa sawit biasanya terdiri dari banyak buah dan beratnya bisa mencapai beberapa puluh kilogram. Tandan buah kelapa sawit kemudian diangkut ke pabrik kelapa sawit untuk diproses. Di pabrik, tandan buah tersebut akan diterima dan dicatat jumlahnya. Buah dan tandan kemudian dipisahkan, dan buah kemudian diangkut ke tahap selanjutnya dalam proses produksi. Buah kelapa sawit dicuci untuk menghilangkan kotoran dan kemudian disterilisasi untuk membunuh bakteri dan enzim yang dapat mempengaruhi kualitas minyak. Buah yang telah disterilisasi diproses untuk memisahkan inti atau biji dari cairan (minyak dan air). Minyak kelapa sawit merupakan produk utama yang dihasilkan. Minyak kelapa sawit kemudian dimurnikan untuk menghilangkan impuritas dan mendapatkan minyak yang lebih murni. Pada tahap ini, minyak juga dapat diolah lebih lanjut untuk memproduksi berbagai produk turunan. Minyak kelapa sawit yang telah dihasilkan disimpan dalam tangki-tangki khusus dan kemudian dikemas untuk distribusi.
0 Komentar