Mall merupakan sekelompok kesatuan pusat perdagangan yang dibangun dan didirikan pada sebuah lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur menjadi sebuah kesatuan operasi (operation unit), berhubungan dengan lokasi, ukuran tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut (Urban Land Institute, Shopping Centre Development Handbook). Di zaman modren sekarang Mall merupakan hal yang biasa kita jumpai di kota – kota besar. Seperti halnya kota Surabaya yang merupakan kota yang paling besar di pulau sumatera dan kota terbesar ketiga di indonesia. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis tersebar di bagian timur indonesia sehingga wajar kota Surabaya memiliki bangunan beberapa mall yang berdiri menghiasi kota Surabaya. Beberapa mall besar yang ada di kota Surabaya seperti Ciputra World Surabaya, Galaxy Mall, Grand City Surabaya, Kaza Mall, Lagoon Avenue Mall Sungkono, Lenmarc Mall, Marvell City, Pakuwon City Mall, Pakuwon Mall, Pakuwon Trade Center (PTC), Pasar Atum, Plaza Surabaya (Delta), Royal Plaza, Surabaya Town Square (SUTOS), The Central Mall, Trans Icon Mall Surabaya, Tunjungan Plaza (TP).

Para pebisnis akan berlomba – lomba untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, karena bisnis ini merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Namun disisi lain untuk menjalankan bisnis ini diperlukan modal yang besar dan memiliki resiko yang besar. Sehingga diperlukan perencanaan yang matang dan memperhatikan faktor – Faktor berikut. Kesuksesan tidak ditentukan oleh salah satu dari faktor-faktor ini namun semuanya merupakan satu rangkaian yang saling mempengaruhi. Berikut adalah faktor-faktornya :

Konsultan Studi Kelayakan Mall

  1. Lokasi

Lokasi adalah faktor pertama dan kunci untuk pembangunan mall atau shopping center. Lokasi yang baik harus dekat dengan wilayah populasi tangkapan yang terdiri dari kawasan pemukiman, kawasan perkantoran atau industri, hotel, objek wisata, sarana transportasi publik serta kelompok jenis usaha yang sesuai.

  1. Visibilitas

Visibilitas, yang berarti posisi shopping mall harus dengan mudah dapat dilihat oleh siapa saja. Idealnya, shopping mall harus tampak jelas dari arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki.

  1. Kemudahan Akses

Shopping center yang terakses dengan jalan raya utama akan mendapatkan manfaat yang lebih tinggi karena volume arus lalu lintas yang berimplikasi positif pada pengunjung.

  1. Luas

Luas sebuah pusat perbelanjaan biasanya berpatokan pada luas kotor seluruh area lantai (gross floor area). Luas kotor adalah jumlah total dari seluruh area lantai yang dibangun di dalam bangunan.

  1. Perencanaan dan Desain Ruang

Perencanaan tata ruang dan desain penting diperhatikan karena menyangkut optimalisasi imbal hasil investasi serta memenuhi kebutuhan operasional penyewa.

  1. Penyewa Utama

Penyewa utama merupakan ritel besar, punya nama besar dan menjadi magnet untuk shopping mall ini. Kehadirannya bisa menjadi daya tarik untuk peritel kecil agar mau menyewa ruangan di mall.

  1. Keseimbangan Penyewa

Perlu diperhatikan keseimbangan penyewa dengan tujuan untuk menciptakan kemudahan berbelanja, menciptakan efek sinergi dan menyediakan pengalaman berbelanja yang beragam bagi pengunjung.

  1. Citra, Pemasaran dan Manajemen

Strategi pembinaan citra sangat membantu diferensiasi pusat perbelanjaan dan membedakan pusat perbelanjaan yang sukses dengan para pesaingnya.

  1. Berorientasi Layanan Pelanggan

Dalam mall harus dipahami siapa pelanggannya, dari mana asal pelanggan, apa yang diinginkan pelanggan dan yang menarik minatnya. Berdasarkan penjelasan-penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa pemilihan lokasi harus menjadi pertimbangan yang vital dalam pengembangan mall. Sementara dalam pemilihan lokasi yang strategis biasanya memiliki kekurangan dalam hal luas lahan yang tersedia sehingga dari lokasi dapat diperkirakan jenis mall yang akan terbangun.

  1. Perencanaan dari Konsultan Studi Kelayakan Mall

Faktor yang satu ini merupakan salah satu faktor yang penting dan mempengaruhi faktor yang lainnya. Studi kelayakan adalah penelitian atau studi pada saat perencanaan bisnis Mall tersebut dimana pada studi tersebut akan membahas aspek – aspek yang berkaitan dengan bisnis Mall yang akan dibangun. Ada beberapa aspek yang akan dikaji seperti yang dijelaskan pada faktor – faktor sebelumnya yaitu aspek lokasi, aspek hukum, aspek lingkungan, aspek ekonomi dan sosial, aspek pemasaran, aspek teknis dan aspek keuangan yang berkaitan dengan investasi pembangunan Mall tersebut. Hasil dari studi kelayakan berupa pertimbangan kepada pebisnis tentang resiko – resiko ketika menjalankan bisnis mall tersebut sehingga pebisnis dapat mengambil keputusan apakah bisnis mall tersebut layak untuk dijalankan atau tidak layak dijalankan atau bahkan ditunda untuk sementara waktu.

Kami sebagai konsultan studi kelayakan mall dan manajemen bisnis hadir untuk membantu para pebisnis dalam membangun bisnisnya. Kami merupakan konsultan profesional, berpengalaman, independen dan terpercaya, bagi para pebisnis yang ingin menggunakan jasa kami dapat menghubungi kami pada laman kontak web ini. Terima Kasih


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *