Struktur variabel-variabel yang mempengaruhi suatu studi kelayakan terdiri dari berbagai aspek, yaitu:

1. Aspek Pasar

Penelitian pasar merupakan langkah pertama dan paling penting dalam studi kelayakan. Karena faktor inilah yang menentukan apakah penelitian selanjutnya pada  bidang-bidang lain perlu dilakukan atau tidak. pada  tahap permulaan ini kita mau meneliti apakah barang atau jasa yang akan kita hasilkan ada pembelinya di pasar atau tidak, sebab sekalipun teknis barang tersebut layak dibuat, maka tiada gunanya kalau barang tersebut tidak laku di pasar, atau kalau tidak bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu perlu diketahui apakah sudah ada barang-barang sejenis atau barang-barang pengganti di pasar. Kalau sudah ada berapa harga jualnya dan berapa marketshare­-nya. Demikian juga pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan pasar. Ada tiga macam orientasi pengusaha yang menjadi dasar falsafah seorang pengusaha menghadapi pasar yang mempengaruhi sikap dan orientasi seorang pengusaha untuk menghasilkan produk, yaitu:

  1. Falsafah yang berorientasi pada produksi
  2. Falsafah yang berorientasi pada penjualan
  3. Falsafah yang berorientasi pada konsumen

Falsafah yang terbaik adalah falsafah yang berorientasi pada  konsumen karena hanya produk yang sesuai dengan keinginan produsen yang dapat terjual dengan baik. pada  aspek pasar diadakan penelitian terhadap permintaan potensial, permintaan musiman, menaksir besarnya permintaan total.

2. Aspek pemasaran

Pada aspek pemasaran dibicarakan strategi pemasaran, dengan mengetahui kekuatan persaingan dari produk yang kita hasilkan dengan produk lain yang sudah ada. Keadaan persaingan dari barang atau jasa yang akan kita produksikan sangat dipengaruhi oleh market share. Untuk itu, sebelum kita dapat menaksir besarnya market share, atau bagian pasar yang kita harapkan dapat kita kuasai, maka terlebih dahulu harus dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan persaingan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan tersebut antara lain:

  1. Mutu atau kualitas
  2. Brand loyality
  3. Struktur pasar
  4. Organisasi pemasaran
  5. Promosi penjualan
  6. Harga

Dalam studi kelayakan sangat perlu mengevaluasi bagaimana harus mengatur taktik dan strategi sebelum memasuki pasaran. Tidak jarang terjadi kegagalan suatu usaha bukan disebabkan faktor-faktor teknis, tetapi karena pengusaha tidak siap dengan strategi untuk memasuki pasaran.

3. Aspek Teknik dan Teknologi

Secara sederhana aspek teknis meliputi faktor-faktor produksi langsung yang umumnya berwujud fisik. Yang termasuk dalam aspek teknis antara lain:

  1. Teknologi
  2. Tenaga kerja, termasuk kuantitas tenaga kerja, kualitas tenaga kerja.
  3. Bahan baku, termasuk kualitas bahan baku, transportasi bahan baku, jalur pangadaan bahan baku, timbulnya penggunaan lain bahan baku, faktor harga bahan baku.
  4. Faktor non ekonomis, seperti faktor alam, kebijaksanaan pemerintah dan hubungan antarnegara.
  5. Peralatan, termasuk pengadaan peralatan, layanan purna jual yang meliputi suku cadang, tenaga ahli, sarana.

Aspek teknis besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi, untuk itu perlu berkonsultasi dengan orang yang memiliki keahlian dalam aspek teknik untuk membuat studi kelayakan.

4. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Aspek manajemen bergantung pada  skala perusahaan dimana semakin besar perusahaan maka semakin kompleks permasalahannya. pada  perusahaan kecil, kemampuan teknis lebih diperlukan dari pada  kemampuan manajemen. Tetapi dengan semakin besarnya perusahaan tersebut maka kemampuan manajemen semakin diperlukan. pada  aspek manajemen diperlukan pemahaman struktur organisasi, terutama kuantitas dan kualitas dari tenaga-tenaga manajemen. Misalnya, pengusaha ingin mendirikan perusahaan komputer, maka disusun struktur organisasi garis dimana top manajer membawahi manajer pemasaran, manajer produksi, manajer personalia, manajer keuangan. Tetapi usaha untuk mengisi jabatan Top Manajer sulit dipenuhi karena sukar diperoleh orang yang berwibawa dan memiliki pengetahuan komputer. Oleh karena itu perlu dipikirkan perubahan organisasi garis menjadi organisasi garis dan staff. Tolak ukur manajemen antara lain:

  1. Kepemimpinan dalam arti yang luas
  2. Kemampuan berkomunikasi ke dalam dan ke luar
  3. Mempunyai wawasan yang luas terutama yang terkait langsung atau tidak langsung dengan bidangnya.

Syarat pendukung kemampuan manajemen dimana manusianya memiliki kemampuan antara lain pengalaman, pendidikan, dan investasi.

5. Aspek Lingkungan Perusahaan

Pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan tidak dapat lepas dari lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain lingkungan dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap perkembangan perusahaan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar perusahaan tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Untuk mengenali faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan perusahaan tidak mudah, karena daktor lingkungan tidak bersifat statis, tetapi lebih bersifat dinamis.  Faktor-faktor yang diperhitungkan antara lain:

  1. Sistem nilai masyarakat sebagai faktor lingkungan
  2. Perundang-undangan sebagai faktor lingkungan (Aspek Yuridis)
  3. Sistem birokrasi sebagai faktor lingkungan (Prosedur perizinan)
  4. Iklim perekonomian dan politik sebagai faktor lingkungan
  5. Lingkungan kehidupan dan lingkungan alam

6. Aspek Finansial

Untuk dapat memutuskan layak atau tidaknya suatu usaha maka perlu dipertimbangkan aspek keuangan. Suatu gagasan usaha tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan modal. Dalam hal ini kita mengenal dua jenis modal yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang diharapkan mendukung realisasi gagasan usaha tersebut yang bukan merupakan pinjaman, misalnya modal sendiri dari pengusaha, modal saham. Sedangkan modal asing adalah modal pinjaman yang sebagai konsekuensinya harus membayar beban bunga. Dukungan modal umumnya diperoleh dari lembaga perkreditan, apakah itu bank pemerintah maupun bank swasta. Dukungan permodalan itu tidak hanya kuantitas (jumlah), tetapi kualitas (jenis modal). Mungkin kredit yang diperoleh adalah kredit jangka pendek, pada hal untuk melaksanakan gagasan tersebut sebenarnya diperlukan kredit jangka panjang. Untuk itu perlu dipertimbangkan:

  1. Jumlah dan jenis modal
  2. Titik pulang pokok
  3. Rentabilitas (Persentase keuntungan yang dapat diperoleh dibandingkan dengan modal yang ditanam untuk usaha tersebut).
  4. Jangka waktu pengembalian modal

[1] Nitisemito, Alex dan Burhan, Umar, Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek, Jakarta: Bumi aksara, 1991, (15-18)

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *