Jasa Eksekutif Summary Feasibility Study merupakan layanan yang akan membuat ringkasan singkat dan menarik dari suatu laporan Feasibility Study (Studi Kelayakan). Hal tersebut dilakukan agar pembaca seperti calon investor tidak menghabiskan waktu yang lama untuk memahami suatu laporan bisnis yang lebih dari 80 halaman. Eksekutif Summary Feasibility Study akan diletakkan di halaman depan loporan serta bisa juga digunakan sebagai bahan presentase di hadapan investor. Biasanya panjangnya 2–4 halaman dengan gaya bahasa ringkas, jelas, dan langsung ke poinnya. Selain itu juga perlu di dukung oleh grafik/tabel sederhana agar lebih meyakinkan.

contoh Executive Summary Feasibility Study untuk bisnis Budidaya Udang Vaname (karena sebelumnya kamu sempat tertarik dengan topik shrimp farm).

1. Latar Belakang Proyek

Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor perikanan budidaya, khususnya udang vaname yang permintaannya tinggi di pasar ekspor maupun domestik. Proyek ini bertujuan mendirikan unit tambak udang vaname modern dengan sistem semi-intensif di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tujuan utama proyek adalah menghasilkan produk udang vaname berkualitas ekspor serta memberikan kontribusi pada peningkatan ekonomi daerah.

Badan usaha berbentuk PT, telah memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha), izin lingkungan (AMDAL/UKL-UPL), serta sertifikasi budidaya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Produk yang dihasilkan akan mengacu pada standar ekspor dan traceability system.

2. Aspek Teknis / Operasional

  • Lokasi: Lahan 5 hektar di Indramayu, dekat dengan akses air laut dan jalan utama.

  • Fasilitas: 20 kolam bundar (diameter 20 m), sistem aerator, pompa, dan laboratorium kualitas air.

  • Kapasitas Produksi: ±60 ton per siklus (3 siklus/tahun).

  • Bahan Baku: Benur (udang bibit) dari hatchery bersertifikat, pakan dari produsen nasional terpercaya.

3. Analisis Pasar & Peluang

Permintaan udang vaname global terus meningkat rata-rata 5–7% per tahun, khususnya dari pasar AS, Jepang, dan Tiongkok. Di Indonesia, konsumsi domestik juga mengalami peningkatan seiring pertumbuhan sektor kuliner dan industri pengolahan makanan. Analisis pesaing menunjukkan mayoritas petambak masih menggunakan metode tradisional dengan produktivitas rendah. Dengan penerapan teknologi modern (aerasi dan bioflok), proyek ini memiliki keunggulan kompetitif berupa hasil panen lebih tinggi, kualitas terjamin, serta harga yang bersaing.

4. Aspek Keuangan

  • Investasi Awal: Rp 10 miliar (pembangunan tambak, peralatan, modal kerja).

  • Sumber Pembiayaan: 60% modal sendiri, 40% pinjaman bank.

  • Proyeksi Pendapatan: Rp 18 miliar/tahun.

  • Proyeksi Laba Bersih: Rp 4,5 miliar/tahun.

  • Indikator Kelayakan:

    • NPV: Rp 12,3 miliar (positif)

    • IRR: 28%

    • Payback Period: 3,5 tahun

Berdasarkan analisis aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, dan keuangan, proyek budidaya udang vaname ini layak untuk dijalankan. Potensi pasar domestik dan ekspor sangat besar, teknologi modern menjamin produktivitas tinggi, dan indikator finansial menunjukkan keuntungan menarik dengan risiko yang terkendali. Proyek ini berpotensi berkembang menjadi skala industri dalam 5 tahun mendatang.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *